panganpedia – Siapa tak kenal cabai, penyumbang rasa pedas terbanyak di masakan Indonesia? Bagi penyuka pedas, makan cabai bukanlah masalah. Tapi bagi orang yang tidak tahan dengan rasa pedas, tips ini layak Anda simak.
Rasa pedas di mulut saat makan cabai diakibatkan oleh senyawa yang disebut Capcaisin. Capcaisin adalah senyawa tak berwarna dan tak berbau yang biasa terdapat pada cabai dan merica.
Bagaimana rasa pedas bisa muncul?
Capcaisin akan menempel pada reseptor TRPV 1 yang ada pada mulut, dan mulut secara spontan akan mendeteksi sesuatu yang panas, yang hampir serupa dengan air panas. Saat capcaisin berikatan dengan reseptor tersebut, maka neural akan mengirim sinyal menuju otak, memberitahu bahwa Anda sedang makan sesuatu yang seharusnya tidak Anda makan.
Sebagai efek respon, mata dan hidung yang berair akan spontan dialami, disusul rasa pedas dan rasa haus. Semakin banyak capcaisin dalam cabai, maka semakin banyak pula yang terikat dengan TRPV1.
Intensitas rasa pedas ini diukur melalui “skala coville”.
Bagaimana cara menghilangkan rasa pedas di mulut?
Dalam video American Chemical Society yang dilansir Dailymail (8/12), dijelaskan bagaimana rasa “tersiksa” ini segera berakhir. Sebagai senyawa kimia, capcaisin memiliki rantai hidrokarbon yang panjang, dimana ia termasuk ke dalam molekul non-polar. Artinya, ia lebih larut pada senyawa yang non-polar.
Jika orang yang kepedasan itu minum air – dimana air adalah senyawa polar – maka itu sama saja dengan mencampur air dengan minyak. Air justru akan menyebarkan capcaisin ke dalam mulut.
Solusinya adalah dengan minum susu. Susu mengandung molekul non polar yang akan membuat capcaisin larut dan terbawa masuk ke kerongkongan.
Menariknya, bagi penyuka pedas, capcaisin yang sering masuk ke dalam mulut akan membuat mulut tak terlalu sensitif dengan senyawa itu. Semakin sering makan pedas, maka mulut akan semakin kebal dengan rasa pedas tersebut/.