- Advertisement -
Panganpedia – Ketika merasakan nyeri di kaki atau tangan, cobalah oleskan minyak kayu putih pada bagian yang nyeri. Seketika bagian yang dioleskan minyak kayu putih menjadi sedikit mati rasa, dan rasa nyeri pun hilang. Kok bisa, ya?
Menthol adalah salah satu senyawa alam yang menimbulkan efek sensasi dingin ketika menyentuh kulit. Menthol, atau yang biasa disebut dengan mint, banyak ditemui di alam antara lain dalam peppermint (daun mint), eucalyptus, icilin serta tak terkecuali dalam minyak esensial seperti minyak kayu putih.
- Advertisement -
Menthol telah banyak digunakan sebagai pengurang rasa nyeri. Hal ini berkaitan dengan kemampuannya untuk mengaktifkan reseptor dingin pada sistem saraf. Cobalah untuk meletakkan es batu di lidah, maka Anda akan langsung merasakan dingin. Tahan sedikit lagi, maka lidah Anda menjadi mati rasa.
Kok Bisa Dingin Setelah Makan Mint?
TRPM8 merupakan reseptor pada sistem syaraf yang peka terhadap penurunan suhu. Reseptor ini secara otomatis mengubah tegangan pada sel saraf, sehingga memungkinkan ion kalsium untuk masuk. Hal ini memicu arus informasi mengalir ke otak dan memberi sensasi dingin. Dalam kasus ini, jika Anda mengganti es batu dengan permen mint, maka akan terjadi reaksi yang sama, karena menthol dalam peppermint memberikan efek langsung pada aktivasi TRPM8.
[bctt tweet=”TRPM8 adalah reseptor di sistem syaraf yang memberi sensasi dingin setelah makan sesuatu yang memiliki rasa mint.”]
Sama seperti percobaan sensasi dingin pada lidah, pada kasus nyeri tubuh, menthol dapat membantu meringankan nyeri otot, tulang rematik dan beberapa jenis lainnya. Memberikan minyak pada daerah yang nyeri memberikan sensasi dingin, sehingga mengurangi nyeri yang diderita. Itulah alasan mengapa banyak minyak menthol yang diklaim membantu meringankan nyeri sendi.
- Advertisement -
Selain adanya TRPM8, menthol juga mengikat reseptor opioid kappa yang memberi efek mati rasa pada daerah tersebut. Mengoleskan menthol juga menyebabkan terjadinya visodilatasi, yaitu melebarnya pembuluh darah, sehingga aliran darah juga meningkat di daerah tersebut. Hal ini memungkinkan darah lebih cepat membawa nutrisi sebagai upaya perbaikan sel serta mengangkut limbah atau zat beracun pada sel. Penyembuhan pun menjadi lebih cepat.
(*) dari berbagai sumber
- Advertisement -