Panganpedia – Pentingnya air susu ibu (ASI) bagi bayi sudah sering digaungkan oleh berbagai kalangan. Meski terlihat sederhana, “makanan ajaib” ini punya fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan bayi. Misteri soal kandungan ASI dan mengapa diciptakan ASI masih terus diteliti. Ada dua fakta unik yang layak Anda simak tentang ASI, dikupas dari review Hernet dan Borsig (2016) dalam Trends in Biochemical Science. Apa saja?
Fakta ASI #1: ASI adalah zat kompleks
Manusia mempunyai air susu yang paling kompleks dibandingkan dengan mamalia lainnya. Jika mamalia lain hanya mengandung 30-50 molekul gula dalam air susunya, maka ASI manusia punya molekul gula yang lebih banyak 4-5 kali lipat, yaitu mencapai 200 molekul. Fungsi dibalik manfaat masing-masing molekul gula ini masih menjadi misteri hingga saat ini, namun diduga hal ini berhubungan dengan sistem imun dan mikrobiota dalam usus bayi.[irp]
Saat menjadi makanan pertama bayi, ratusan molekul gula dalam ASI tidak diciptakan untuk menjadi makanan untuk si kecil. Beberapa hari setelah lahir dan meminum ASI, bakteri dalam sistem pencernaan bayi meningkat hingga jutaan, bahkan hingga milyaran saat menginjak usia beberapa minggu kemudian. Molekul gula ini adalah “makanan” bagi bakteri spesifik di usus.
Bayi tidak punya enzim khusus untuk mencerna gula-gula ini, dan ASI menjadi “makanan” bagi bakteri di usus. Anggaplah seperti bakteri sebagai benih, dan ASI sebagai pupuk.
Fakta ASI #2: Molekul ASI Berubah dari Waktu ke Waktu
ASI sudah secara alami diciptakan untuk bayi. Pada saat lahir, ASI kaya akan antibodi dan molekul-molekul yang memperlambat pertumbuhan bakteri jahat, sekaligus juga mempengaruhi aktivitas sel darah putih. Setelah 1 bulan, bayi baru akan membangun sistem imun dalam tubuhnya. Hal ini akan diikuti oleh penurunan kandungan antibodi dan sistem imun ASI hingga 90 persen. Variasi molekul gula juga drastis berkurang. Bersamaan dengan itu, terjadi peningkatan lemak dan kandungan gizi lain yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi.
Kayanya kandungan ASI membuat penelitian terus dilakukan untuk mengetahui beragam manfaat yang terdapat di dalamnya. Kini, penelitian masih terus dikembangkan, salah satunya dengan menggunakan teknologi gene sequencing untuk meneliti lebih lanjut tentang molekul-molekul ASI.
Source:
Thierry Hennet and Lubor Borsig. 2016. Breastfed at Tiffany’s. Trends in Biochemical Sciences. DOI: 10.1016/j.tibs.2016.02.008