- Advertisement -
Panganpedia – Seringkali kita menyimpan makanan yang telah dibeli dalam lemari pendingin atau di suhu ruang. Karena entah lupa atau eman-eman, makanan tersebut banyak yang akhirnya berjamur sebagian atau malah berjamur semua. Sebenarnya, makanan yang berjamur itu masih bisa kita gunakan atau sebaiknya kita buang?
Sebelum kita membahas hal tersebut, mari kita pahami ilmu dasar ini. Fungi merupakan organisme eukariot, termasuk di dalamnya adalah mikroorganisme uniselular seperti yeast dan kapang (mold), serta fungi multiselular yang berbentuk besar seperti jamur (cendawan). Fungi dapat tumbuh hampir di semua tempat. Mulai dari daerah kering seperti gurun, hingga di atas roti, buah, dan daging.
- Advertisement -
Baca juga:Â “Sekilas tentang Aktivitas Air (Aw)
Banyak fungi yang mampu memproduksi bahan aktif dan sering kali beracun bagi organisme lain. Senyawa yang diproduksi oleh fungi ini disebut mycotoxin. Yang sedang tren diteliti beberapa tahun ini adalah aflatoxin, senyawa mycotoxin dari kapang (mold) Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus yang biasanya ditemui pada jagung dan kacang. Meskipun demikian, ada juga senyawa yang ternyata bermanfaat bagi manusia seperti penisilin yang diproduksi oleh kapang Penicillium notatum dan juga Rhizopus oligosporus yang digunakan pada tempe.
Bagaimana jika makanan yang kita simpan tumbuh jamur (kapang)?
Bolehkah kita makan makanan tersebut? Atau bisakah kita hanya membuang area yang terkena jamur (kapang)?
Jawabannya adalah, tergantung jenis makanan tersebut. Ada beberapa jenis makanan/bahan pangan yang dapat dibuang bagian berjamur. Yaitu bahan pangan yang keras seperti apel, nanas, wortel, hard cheese. Cukup membuang bagian yang berjamur setidaknya 1 inchi dan makanan tersebut bisa kita olah lagi.
- Advertisement -
[bctt tweet=”Sebaiknya, makanan yang terlanjur berjamur dibuang seluruhnya untuk mencegah keracunan makanan.”]
Selain yang tersebut di atas, jika makanan Anda berjamur (berkapang, lebih tepatnya – red), maka jangan sekali-kali Anda makan lagi. Lebih baik makanan tersebut dibuang. Contohnya adalah daging, yoghurt, soft cheese, buah dan sayuran lunak, roti, legum, selai, dan lain-lain. Jadi Sebaiknya, makanan yang terlanjur berjamur dibuang seluruhnya untuk mencegah keracunan makanan.
Kenapa kita tidak boleh makan makanan yang telah tumbuh kapang?
Ini karena kapang berkembang biak secara aseksual dan seksual. Dia bisa menggunakan spora yang dapat digunakan untuk memperbanyak keturunan. Buruknya lagi, spora ini tahan terhadap panas, anti-air, dan dapat berpindah-pindah dan tumbuh sesuai dengan kesukaannya. Misal, Aspergillus yang suka tumbuh di lingkungan yang kaya akan karbohidrat atau gula seperti roti yang Anda juga suka. Kita juga tidak tahu  jamur/kapang apa yang tumbuh di roti kita, apa yang dilakukan oleh jamur di dalam roti, dan apa mycotoxin yang dihasilkan.
- Advertisement -

Roti berjamur: Â imaginationstationtoledo.org
Jadi, sebaiknya makanan yang telah berjamur (berkapang) disingkirkan jauh-jauh dari meja makan kita. Jangan sekali-kali hanya membuang bagian yang terkena jamur tersebut. Ingat, daripada keracunan makanan, lebih baik menjaga makanan kita kan? Sehat itu Mahal loh.. 😀
Bacaan lanjut:Â fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/safe-food-handling/molds-on-food-are-they-dangerous_/CT_Index
- Advertisement -