- Advertisement -
panganpedia – Makanan ajaib, obat penyembuh alami, si manis yang multi khasiat, inilah beberapa predikat untuk jenis makanan yang satu ini: Madu. Apabila dikaji, madu bisa dikatakan sebagai makanan termanis pertama yang pernah dirasakan indera pengecap manusia sebelum ditemukannya gula kristal dan pemanis buatan. Madu juga banyak dipakai sebagai obat untuk berbagai penyakit sejak dulu kala. Hal ini banyak ditulis dalam buku pengobatan dalam budaya budaya kuno, baik itu kebudayaan china, arab, india, maupun nusantara. Di salah satu Kitab suci, madu ditulis sebagai salah satu makanan yang sempurna dan kaya manfaat.
Begitu banyak tulisan dan cerita tentang madu dalam sejarah manusia dan kehidupan sehari hari kita, namun, apakah kita sudah benar-benar mengenal madu?
- Advertisement -
Madu adalah produk dari metabolisme lebah/tawon, baik yang bersengat (apis) maupun yang tidak (meliponini). Lebah pekerja mengumpulkan nectar dan serbuk sari dari bunga, kemudian memprosesnya menjadi madu sebelum dapat disimpan sebagai cadangan makanan bagi seluruh koloni.
Untuk satu kilogram madu, lebah pekerja harus mengumpulkan nektar dari jutaan kuntum bunga yang bisa berarti seluas beberapa hektar tanaman bunga.
Nektar dan serbuk sari yang telah dikumpulkan akan diolah menjadi madu dengan teknik regurgitasi oleh lebah. Nektar yang encer akan ditelan oleh lebah untuk dimuntahkan kembali, hal ini membuat nektar bercampur dengan serbuk sari dan berbagai enzim dalam sistem pencernaan lebah. Mirip seperti sapi yang mengunyah kembali makanan dari perutnya, hanya saja lebah melakukannya berkali-kali sampai nektar tersebut cukup pekat dan dapat disimpan dalam kolom penyimpanan madu.
Sampai tahap ini nektar sudah berubah menjadi madu.
- Advertisement -
Pada lebah madu yang bersengat, madu yang masih “muda” ini ditempatkan pada wadah terbuka yang memungkinkan untuk terjadinya penguapan air dalam madu. Beberapa lebah pekerja yang bertugas kemudian mengepakkan sayapnya di dalam sarang menghasilkan bunyi dengung yang khas dan angin segar untuk dihembuskan ke wadah madu tersebut. Disinilah terjadi pemekatan lanjutan cairan madu ini ketahap selanjutnya.
Apabila cuaca mendukung, maka kadar air akhir dari madu ini bisa sangat rendah sampai tidak ada aktivitas mikrobia yang terjadi dalam madu. Madu yang sudah “masak” ini kemudian disegel dalam kolomnya menggunakan lilin lebah yang nantinya akan digunakan untuk cadangan makanan bagi seluruh koloni.
(*) pic taken from wikimedia.org
- Advertisement -