Saat masa kecil kita dulu, hal yang paling disukai saat membuat kue (tentu saja selain mencetak kue sendiri bersama ibu 🙂 ) adalah.. menjilati sisa adonan kue yang menempel di baskom dan mixer. Hayo, siapa yang hobi curi-curi memakan adonan kue ?
Bagi anak kecil, rasa adonan yang manis dan lembut di mulut membuat jari tak henti-hentinya “membersihkan” baskom dari adonan. Eh, tapi hal sekecil ini juga ternyata mendapat perhatian dari BPOM-nya Amerika Serikat, lho!
Adalah FDA, singkatan dari Food and Drug Administration, yang merupakan badan yang mengurus soal peraturan pangan dan obat-obatan di negeri Paman Sam. Dalam pengumuman di website resminya, FDA mengumumkan bahwa segala bentuk adonan (termasuk dalam pembuatan kue maupun roti), baik yang mengandung telur mentah atau tidak, adalah tidak baik bagi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit.
Jenny Scott dari FDA Center for Food Safety and Applied Nutrition memaparkan bahwa tepung (tanpa memandang merek) mengandung bakteri penyebab penyakit. Ini terjadi setelah sejumlah orang terkena penyakit akibat strain bakteri E.coli O121 penghasil toksin Shiga.
Mengapa hal demikian terjadi?
Tepung adalah bahan yang berasal dari gandum yang dipanen dari ladang dan tidak ada treatment tertentu untuk menghilangkan bakteri. Satu-satunya cara untuk “membasmi” bakteri ini adalah dengan pemrosesan dengan menggunakan panas, misalnya memanggang, memanaskan di oven, merebus, dan menggoreng. Adonan mentah tidak melalui proses itu, sehingga bakteri-bakteri yang terkandung di dalamnya masih ada.
Apa yang terjadi ketika memakannya?
Bakteri E.coli yang memproduksi toksin Shiga dapat menyebabkan diare dan kram perut. Penyakit ini bisa berkembang lebih serius dan menyebabkan Hemolytic Uremic Syndrome (HUS).
Selain itu, khusus adonan yang mengandung telur mentah, ancaman Salmonella bisa menyebabkan tambahan resiko penyakit juga.
Nah, mulai sekarang jaga kesehatan dan jauhi kebiasaan ini ya!