- Advertisement -
Panganpedia – Ketika kita berbelanja di pasar tradisional, pasti pernah menjumpai beberapa pedagang yang menjual ikan yang terlihat tampak tetap segar dan menarik. Ikan yang segar tersebut bisa jadi baru saja ditangkap oleh nelayan untuk kemudian dijual di pasar-pasar tradisional. Tetapi ada pula pedagang nakal yang menjual ikan yang sudah diberi formalin untuk menjaga keawetan ikan tersebut. Padahal, ikan merupakan salah satu bahan makanan yang sangat mudah mengalami pembusukan dibandingkan daging, sayur, dan buah.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 722 tahun 1988, formalin dilarang digunakan pada bahan makanan. Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat yang tidak tahu akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh formalin. Masyarakat pun tidak tahu bagaimana cara mengurangi formalin pada bahan makanan. Memang, jika hanya dikonsumsi beberapa kali tidak akan terlihat efek sampingnya. Tetapi efek dari formalin akan terasa beberapa tahun kemudian. Formalin dapat bereaksi dengan cepat pada lapisan lendir di saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Di dalam tubuh, akan cepat teroksidasi sehingga terbentuk asam format terutama di hati dan sel darah merah. Asam format ini dapat menyebabkan peningkatan keasaman pada darah yang dapat menyebabkan pusing, mual, muntah dan tanda-tanda gangguan penglihatan mata pada mata.
- Advertisement -
Selain dapat menyebabkan sakit di kemudian hari, formalin dapat menurunkan nilai gizi pada makanan. Ini karena formalin mampu berikatan dengan protein, terutama beberapa asam amino seperti lisin dan sistein, sehingga kandungan asam amino esensial yang dibutuhkan menjadi menurun.
Nah, jika Anda khawatir bahan pangan tertentu diduga mengandung formalin, berikut ini bebrapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kandungan formalin:
- Biasakan selalu mencuci bahan makanan yang akan digunakan dengan air mengalir. Formalin memiliki sifat mudah larut dalam air, sehingga, mencuci bahan makanan dengan air mengalir akan sedikit membantu mengurangi formalin pada bahan makanan.
- Rendam dalam air panas selama beberapa waktu tertentu. Pengujian yang dilakukan Purawisastra dan Sahara (2011) membuktikan bahwa kandungan formalin dapat berkurang dengan perendaman dengan air panas selama 2 jam.
- Selain mudah larut dalam air, formalin juga mudah sekali menguap. Sehingga, ada baiknya memasak bahan makanan tersebut agar formalin menguap selama pemasakan.
Ada baiknya anda selalu berhati-hati dalam memilih bahan makanan. Pilih bahan makanan yang baik dan segar, agar terhindar dari bahaya formalin.
Sumber:
- Advertisement -
Elvira Syamsir dalam ilmupangan
Purawisastra, Suryana, and Emma Sahara. “Penyerapan Formalin Oleh Beberapa Jenis Bahan Makanan Serta Penghilangannya Melalui Perendaman Dalam Air Panas (The Adsorption Of Formaldehyde By Some Foodstuffs And Its Elimination By Soaking Them In Hot Water).” Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) 34, no. 1 (2011).
- Advertisement -