Panganpedia – Relakah Anda membeli rempah dengan harga 5 jutaan per kilogram? Zzzz, dengan harga selangit setidaknya kita tahu bahwa rempah yang satu ini benar-benar spesial. Welcome to Vanilla World!

Vanilla yang siap dipasarkan. Sumber: FAO

Aromanya yang wangi membuat vanilla menjadi salah satu rempah paling populer di dunia, setelah diperkenalkan di dunia barat pada abad ke-16. Tahun lalu (2016, red.), harga Vanilla meroket tajam karena tingginya permintaan yang “disambut” dengan gagal panen di Madagaskar. Untuk diketahui, Madagaskar adalah produsen Vanilla terbesar di dunia yang mensuplai hampir 80% produk vanilla di dunia (sebagai catatan: hampir semua essence vanila di seluruh dunia adalah buatan pabrik dan tidak alami, red.).

-iklan inline ya-

Mengapa Vanilla sangat mahal? Barangkali artikel Panganpedia ini dapat menjawab semua pertanyaan di benak Anda. Ini dia alasannya:

Tanaman Vanilla Tidak Bisa Tumbuh Sembarangan

Salah satu penyebab vanilla sangat mahal adalah karena tempat tumbuhnya yang sangat “pilih-pilih”. Tanaman bernama ilmiah Vanilla planifolia ini sebenarnya merupakan saudara dari anggrek, dimana ia satu-satunya varietas anggrek yang dapat menghasilkan “buah”.

Sebagaimana anggrek, Vanilla membutuhkan beberapa kriteria tempat tumbuh: iklim tropis, pemupukan teratur, dan tumbuhan inang. Kunci “berbuah” Vanilla ditentukan pada saat penyerbukan. Di alam, penyerbukan tanaman ini biasa dilakukan oleh lebah jenis tertentu (misalnya melibona bee yang hanya ada di Meksiko) atau burung, namun kini proses tersebut bisa dilakukan dengan tangan manusia.

Semuanya Dilakukan dengan Tangan

Sampai pada pertengahan tahun 1800-an, tanaman vanilla sangat sulit untuk dikembangbiakkan. Ini terjadi karena vanilla hanya dikembangbiakkan dengan bantuan dari serangga tertentu, salah satunya adalah lebah melibona di Meksiko atau spesies burung tertentu. Pada tahun 1841, seorang anak laki-laki bernama Edmond Albius menemukan cara tersingkat dan termudah untuk mengembangbiakkan vanilla, yaitu dengan tangan manusia.

penyerbukan-vanilla
Penyerbukan dengan tangan manusia. Sumber: FAO

Karena seluruh proses penyerbukan dilakukan dengan tangan manusia, yang mau tidak mau membutuhkan banyak tenaga kerja di lapangan, maka perkebunan Vanilla dikenal sebagai perkebunan yang banyak membutuhkan tenaga kerja. Pada proses penyerbukan, serbuk sari di bunga jantan akan dibantu masuk ke putik betina dengan bantuan tusuk gigi.

Setelah 6 hingga 9 bulan penyerbukan, Vanilla lalu dipanen dan melalui serangkaian proses agar aromanya keluar. Hmm, wangi deh!

vanilla-panen
Proses pematangan Vanilla, mulai dipanen hingga siap dipasarkan.

Musim Hujan Sangat Menentukan

Salah satu penyebab tingginya harga Vanilla tahun lalu adalah musim yang tidak dapat diprediksi. Tanaman Vanilla membutuhkan musik hujan untuk memicu agar cepat berbunga. Musim kemarau yang terlalu panjang tentu membuat produksi Vanilla merosot tajam, seperti yang terjadi pada tahun 2016 lalu.

Vanilla, Vanillin, dan Etil Vanillin

Jika semahal itu harganya, mengapa banyak makanan yang masih punya rasa vanilla? Berterimakasihlah karena kecanggihan teknologi yang ada saat ini memungkinkan vanilla untuk disintesis sehingga dapat menurunkan nilai jualnya. Faktanya, lebih dari 95% rasa vanilla pada makanan saat ini didapat dari vanilla sintesis, yang disebut juga Vanillin. Ada juga vanilla sintesis lain dengan taste 2,5 kali lebih kuat dari Vanillin, yang disebut Etil Vanillin. Meski begitu, cita rasa ekstrak Vanilla asli terasa jauh lebih wangi dan kuat karena mengandung banyak senyawa campuran yang tidak dimiliki senyawa sintetisnya.

Nah, sekarang sudah tahu kan mengapa vanilla mahal. Simak artikel Panganpedia selanjutnya ya!

 

Tinggalkan komentar