Panganpedia – Makan cemilan di depan televisi tentu sudah jadi rutinitas Anda kala santai setelah lelah berada di luar rumah. Apa cemilan yang biasa Anda makan? Apakah kacang-kacangan jadi cemilan favorit Anda?
Mengkonsumsi kacang-kacangan sangat baik bagi tubuh, terutama karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Kacang tanah misalnya, mengandung protein sebesar 28% (Litbang, 2012). Kacang-kacangan lokal lain juga memiliki kandungan protein yang tak kalah menarik. Anggreini (2015) menyebutkan bahwa kandungan protein dalam tepung koro pedang putih adalah 31,78 %db (% berat kering).
Tak hanya kaya protein, kacang-kacangan banyak mengandung zat gizi lain, misalnya karbohidrat, serat pangan, mineral (misalnya zat bezi, zinc, kalsium, magnesium) dan vitamin (misalnya vitamin B).
Setelah mengetahui tentang efek positif konsumsi serat pangan, khususnya pada kacang-kacangan, bahasan kali ini adalah tentang dampak negatifnya. Adakah dampak negatif mengkonsumsi kacang-kacangan terus-menerus dalam waktu yang lama?
Purin dan Resiko Asam Urat
Purin adalah komponen dari bahan pangan tertentu yang nantinya di metabolisme oleh tubuh menjadi asam urat. Purin biasanya banyak terdapat pada bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi. Purin utama dalam makanan ada dalam bentuk adenin, guanin, hipoxantin, dan xantin. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin (Ganong, 2005).
Metabolisme purin ini tergolong unik. Semakin banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung purin, maka semakin tinggi pula kadar asam urat dalam tubuh. Meski begitu, setiap orang memiliki kepekaan masing-masing dalam tubuhnya terhadap purin. Keseimbangan tubuh yang baik akan membuat asam urat keluar melalui ginjal, sehingga kadar asam urat dalam darah tidak meningkat.
Beberapa orang yang memiliki kepekaan terhadap urin perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung purin.
Kacang-Kacangan Penyebab Asam Urat
Kacang-kacangan juga mengandung purin, meski ada dalam jumlah yang sedang. Kacang merah, misalnya, mengandung purin sebesar 77,6 mg/100 g, sedangkan kacang kacang tanah sebesar 49,1 mg/100 g. Kacang kedelai mengandung purin yang cukup tinggi, yaitu 172,5 mg/100 g.
[bctt tweet=”Terlalu banyak mengkonsumsi kacang-kacangan bisa meningkatkan risiko asam urat.”]
Purin dapat memberikan manfaat bagi tubuh, namun jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan resiko asam urat. Resiko asam urat (hiperurisemia) dapat terjadi jika purin yang terkandung dalam bahan pangan lebih dari 200 mg/100 g.
Nah, agar Anda selalu sehat, konsumsilah makanan dengan menu yang seimbang.
Sumber:
Anggreini, Riski Ayu. 2015. Potensi Anti Diabetik Tepung dan Konsentrat Protein Koro Pedang Putih (Canavalia ensiformis.L) pada Tikus Sprague Dawley Diabetes Melitus Induksi Streptozotocin-Nicotinamide. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ganong, W.F. 2005. Review of Medical Physiology. Twenty Second Edition. McGraw-Hill. USA.