- Advertisement -
Panganpedia – Tentu Anda masih ingat ketika kecil dulu, Ibu Anda selalu melarang untuk jajan dan mengkonsumsi snack ber-MSG dengan alasan “nanti jadi bodoh loh kalau kebanyakan MSG”. Masih ingat bukan?
Apakah hal tersebut adalah kebenaran ataukah hanya sekedar isu? Bila sebelumnya Panganpedia telah membahas tentang MSG dan batas penggunaannya, maka kali ini kami akan membahas dan menjawab isu seputar bahaya MSG.
- Advertisement -
Apakah MSG aman untuk balita dan wanita hamil ?
Secara mendalam, MSG telah banyak dipelajari dan diteliti oleh badan dunia independen maupun para peneliti secara klinis dan ilmiah dengan memberikan kesimpulan yang sama yakni MSG terbukti aman dikonsumsi, termasuk balita dan ibu hamil. Komite gabungan ahli bahan tambahan pangan (Joint Expert Committee on Food Addictives – JECFA) yang merupakan lembaga penasihat ilmiah kepada badan-badan PBB seperti WHO dan FAO, menempatkan MSG pada kategori aman. Hal tersebut didukung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada tahun 1995 yang menyatakan bahwa MSG termasuk sebagai bahan bumbu masakan, seperti halnya garam, merica dan gula.
Sama halnya pada ibu hamil, seberapa persis banyaknya MSG yang dapat membahayakan kesehatan balita belum dapat dibuktikan secara klinik. Namun melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 69/1999, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia melarang tegas penambahan MSG pada makanan pendamping ASI maupun susu formula untuk menghindari risiko gangguan kesehatan yang mungkin timbul dikarenakan pencernaan anak-anak yang belum kuat.
Apakah MSG menyebabkan kanker ?
MSG hanyalah glutamat, asam amino yang biasa, dalam ikatannya dengan natrium. Natrium dan glutamat tidak memiliki sifat-sifat karsinogenik (penyebab kanker). Penelitian telah banyak dilakukan untuk membuktikan isu apakah MSG menyebabkan kanker, namun tidak satu pun bukti ilmiah maupun klinis yang mendukung isu tersebut. Pada penggunaan yang wajar, tidak menunjukkan pengaruh toksisitas atau karsinogen serta tidak menunjukkan efek negatif pada sistem reproduksi.
- Advertisement -
Apakah MSG menyebabkan tekanan darah tinggi?
MSG mengandung natrium 12% sedangkan garam dapur mengandung natrium 39%. Kandungan MSG hanya sepertiga natrium dari yang terdapat dalam garam dapur dan penggunaannya adalah lebih rendah/lebih sedikit untuk mencapai tingkat akseptabilitas yang sama. Karena penggunaan yang lebih rendah dibanding garam dapur dengan tingkat akseptabilitas yang sama, maka MSG tidak menyebabkan tekanan darah tinggi.
Apakah MSG mempengaruhi sistem syaraf pusat (otak) ?
Penelitian pada hewan-hewan percobaan menunjukkan bahwa MSG tidak menyebabkan kerusakan sistem syaraf pusat (otak) manusia. Bahkan sebenarnya, otak manusia menghasilkan glutamat dalam jumlah signifikan untuk menjalankan fungsinya. Pada tahun 1995, Federasi Masyarakat Penelitian Biologi Amerika Serikat secara meyakinkan mengatakan bahwa “tidak ada bukti yang mendukung anggapan pengaruh merugikan MSG yang dikonsumsi secara wajar oleh manusia”
Jadi sekali lagi, bahwa seperti halnya gula dan garam, penggunaan MSG dalam bahan makanan pun mustilah bijak dan tidak berlebihan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan di kemudian hari.
- Advertisement -
(*) dari berbagai sumber.
- Advertisement -