Panganpedia – Seberapa kuat Anda makan makanan pedas? Memakan makanan yang pedas memang bukan hal yang sulit bagi kita, masyarakat Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia justru doyan makan pedas. Bahkan, banyak restoran yang kerap mengadakan lomba makan sesuatu yang pedas. Coba simak dulu cerita yang berikut ini.
Sebuah restoran di Edinburgh, Skotlandia, pernah menggelar kompetisi makan kari yang super pedas pada tahun 2011. Namun tak disangka, beberapa peserta ternyata tumbang lantaran mengalami kepedasan luar biasa bahkan hingga muntah.
Menurut laporan, dua anggota palang merah sudah disiagakan dalam acara ini. Sayangnya mereka tak sanggup melayani banyaknya peserta hingga harus memanggil bantuan. Separuh dari seluruh peserta yang berjumlah 20 orang bahkan mengundurkan diri lantaran melihat peserta sebelumnya yang mengalami muntah karena kepedasan.
Jika menilik dari kasus ini, apakah efek menyantap makanan yang terlalu pedas? Mungkinkah makanan yang terlalu pedas dapat membunuh Anda?
Dikutip dari Livescience, Paul Bosland, Professor of Horticulture di New Mexico State University sekaligus direktur Chile Pepper Institute, adalah penemu cabai terpedas di dunia yang bernama Bhut Jolokia. Bosland menjelaskan bahwa cabai memang dapat menyebabkan kematian. Namun, hal itu terjadi dalam waktu yang instan.
“Ya, makan cabai super pedas memang dapat membunuh Anda. Sebuah penelitian di tahun 1980 membuktikan bahwa 3 pound cabai super pedas (atau sejenis Bhut Jolokia) yang dimakan sekaligus dapat membunuh seseorang dengan berat 150 pound (69 kg),” ungkap Bosland.
Namun menurut Bosland, tubuh seseorang pasti membutuhkan proses dan tidak bisa dalam sekejap langsung menimbulkan reaksi. Jika 3 pound cabai super pedas – atau setara dengan 1,4 kilogram cabai – tidak disantap dalam sekali makan, maka resiko kematian juga tidak akan terjadi.
[bctt tweet=”Bagaimanapun, makan terlalu pedas apalagi berlebihan, perlu dihindari. “]
Menyantap cabai yang pedas memang dapat menimbulkan beberapa masalah. Salah satunya, cabai dapat mengaktifkan sistem saraf simpatik yang bertugas mengontrol kerja organ dalam tubuh. Karenanya, tubuh lalu butuh lebih banyak energi dan harus bekerja ekstra untuk membakar ekstra kalori.
“Makan cabai berimbas pada meningkatnya metabolisme dan thermogenesis. Capsaicin adalah senyawa kimia dalam cabai yang dapat menyebabkan inflamasi atau peradangan dalam organ pencernaan ketika tubuh menerima cabai dalam jumlah besar,” ungkap John Prescott, professor dari Sussex University.
Inflamasi atau peradangan inilah yang dapat menjelaskan mengapa para kontestan di Edinburgh mengalami sakit perut yang luar biasa. Dan yang pasti, terlalu banyak menyantap makanan pedas juga akan mengakibatkan sakit maag yang memberikan sensasi seperti terbakar hingga ke kerongkongan.
Nah, jika bahayanya bisa demikian hebat, bukankah Anda seharusnya berhati-hati ketika menyantap makanan pedas? 🙂