- Advertisement -
panganpedia – Image beras hitam (Oryza sativa L. indica) memang tak terlalu populer. Ya, masyarakat lebih mengenal beras ketan hitam dibanding beras hitam. Berbeda dengan ketan hitam yang bertekstur lengket karena tinggi amilopektin, beras hitam memiliki tekstur yang mirip beras putih karena amilosanya yang tinggi. Namun siapa sangka, beras hitam ternyata sangat berpotensi meningkatkan zat gizi sebagai makanan pokok.
- Advertisement -
Mengapa berwarna hitam? Warna beras dipengaruhi oleh gen yang berbeda, baik dari warna aleuron, endospermia, maupun kadar serta komposisi pati yang ada dalam endospermia. Beras putih mempunyai sedikit aleuron dan berkadar amilosa 20 persen, sedangkan beras merah memiliki hanya mengandung antosianin berwarna merah pada bagian aleuron. Berbeda dengan beras putih dan beras merah, beras hitam memiliki aleuron dan endosperm dengan intensitas antosianin yang tinggi sehingga menghasilkan warna ungu hingga hitam.
Manfaat Beras Hitam
Antosianin merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki banyak manfaat. Antioksidan mempunyai khasiat sebagai antioksidan karena mengandung senyawa fenolik yang dapat menangkap radikal bebas. Ekstrak beras hitam dapat menghambat peroksidasi asam linoleat, menangkap radikal DPPH, anion radikal superoksida, dan Hidrogen Peroksida (Park, 2008).
(1) Mencegah diabetes, penyakit jantung koroner. Nilai kalori beras hitam yang rendah (362 kkal/100 g) dapat menjadi alternatif pangan bagi penderita diabetes. Manfaat lain beras hitam adalah dapat menurunkan kadar LDL pada tikus yang sebelumnya diberi diet prodislipidemia (Pinontoan, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa beras merah sangat baik bagi penderita hiperkolesterol. Pengaruhnya juga akan menuju pencegahan penyakit jantung koroner.
- Advertisement -
(2) Efek anti penuaan. Menurut Baitariza dkk (2014) mikroemulsi ekstrak beras hitam dapat menurunkan rata-rata level kerut wajah sebesar 44,46%.
(3) Kandungan zat besi yang beberapa kali lipat lebih tinggi. Beras hitam sangat potensial menjadi solusi dalam menangani defisiensi gizi besi (anemia) yang umum teradapat pada negara berkembang, misalnya Indonesia. Dibanding beberapa varietas beras putih terkenal, misalnya IR 64, Pandanwangi, dan Cisadane yang kadar zat besinya 2,9 hingga 4,4 ppm, maka beras hitam unggul dengan kadar zat besi 15,52 ppm.
Varietas beras hitam yang kini terdapat di pasaran diantaranya yaitu Melik atau Jowo Melik (Lereng Gunung Merbabu, Jateng), Cempo Ireng (Kulon Progo, DIY), Cibeusi (Subang), dan Toraja (Sulawesi Selatan).
- Advertisement -
Potensi Penelitian Beras Hitam
Tanaman beras hitam umumnya memiliki umur panen yang lebih lama, yaitu mencapai 200 hari. Namun, upaya persilangan dengan padi genjah menghasilkan umur panen yang lebih singkat, yaitu 4 bulan. Meski begitu, beberapa upaya masih menghasilkan produktivitas yang kurang stabil. Salah satu kekurangan lain dari tanaman lokal beras hitam adalah postur yang lebih tinggi dibanding beras biasa, yaitu 2 meter. Upaya persilangan terus dilakukan untuk mendapatkan tanaman dengan postur yang lebih pendek.
Karena masa panen yang lama serta harga bibitnya yang lebih mahal, harga pasaran beras hitam juga dipatok lebih mahal dibanding beras putih. Dibanding beras putih yang dipatok kurang lebih Rp 10.000, maka beras hitam dijual dengan harga mencapai 3 kali lipatnya, yaitu Rp 25.000 hingga Rp 30.000. Hal ini lah yang menjadikan beras hitam kurang populer.
Balai Besar Biogen telah mengembangkan beras varietas Silugonggo yang disilangkan dengan beras merah. Persilangan ini menghasilkan varietas baru dengan umur panen yang lebih singkat yaitu 90-100 hari dan tinggi tanaman sebesar 90-100 cm. Eksplorasi mengenai produksi beras hitam perlu dilakukan lebih lanjut untuk menghasilkan beras hitam dengan kualitas yang mantap serta produktivitas yang tinggi.
Sumber:
Warta Penelitian dan Pengembangan Penelitian Vol. 31, No.2, 2009.
Park, Y. Sam., S.J. Kim., dan H. Chang. 2008. Isolation of Anthocyanin from Black Rice and Screening of its Antioxidant Activities. Kor. J. Microbiol. Biotechnol., Vol 36, No. 113.
Pinontoan, A.R. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.) terhadap Kadar Low Density Lipoprotein pada Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) yang Diberi Diet Prodislipidemia. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
- Advertisement -