- Advertisement -
panganpedia – Memasuki usia 6 bulan, bayi perlu diberi asupan makanan pendamping yang disingkat sebagai MPASI (baca: Begini Panduan MPASI Menurut WHO (Bagian 1)). Menyiapkan MPASI tentu bukan hal yang mudah, karena sistem pencernaan dan kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna. Oleh karenanya, sang ibu perlu memperhatikan hal-hal khusus mengenai pembuatan MPASI yang sesuai dengan kebutuhan gizi buah hati.
Kriteria MPASI yang baik adalah:
(1) Yang kaya energi, protein, dan gizi mikro (misalnya Fe, Zn, Ca, vitamin A, vitamin C, dan folat),
(2) Bersih dan aman (bebas bakteri patogen, bebas bahan kimia berbahaya, tidak terdapat tulang atau bagian keras yang membuat anak tersedak, dan tidak terlalu panas),
(3) Tidak terlalu pedas atau asin,
(4) Mudah dimakan anak,
(5) Disukai anak,
(6) Tersedia dengan mudah dan terjangkau,
(7) Mudah dalam preparasi.
Cara Penyiapan MPASI yang Disarankan WHO
- Advertisement -
Penyiapan MPASI tidak bisa sembarangan, karena harus disajikan dengan porsi gizi yang seimbang. Berikut cara penyiapan MPASI menurut WHO:[bctt tweet=”Penyiapan MPASI tidak bisa sembarangan, karena harus disajikan dengan porsi gizi yang seimbang. “]
#1: Makanan Pokok Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat sangat penting bagi suplai energi anak. Biasanya sumber karbohidrat dimasak dalam bentuk bubur. Membuat bubur juga sangat krusial karena bubur yang terlalu banyak air akan menyebabkan gizi yang masuk ke tubuh anak kurang. Berikut panduan agar bubur yang dibuat lebih kaya energi:
- Memasak dengan air yang sedikit agar bubur lebih kental.
- Mengganti air (baik sebagian atau seluruhnya) dengan susu.
- Menambah energi ekstra untuk memperkaya bubur, misalnya penambahan susu bubuk dan gula.
#2: Kacang-Kacangan
- Advertisement -
Kacang-kacangan merupakan sumber protein yang baik, namun rendah vitamin A, dan ketika dikeringkan juga memiliki vitamin C yang rendah. Karena banyak kacang-kacangan mengandung asam fitat yang mengganggu kesehatan, maka disarankan untuk merendam lebih dahulu kacang-kacangan lalu buang airnya sebelum dimasak.
#3: Daging-Dagingan
Daging hewani merupakan sumber pangan yang tidak murah, namun mengandungsumber besi dan zink yang baik. Semakin merah warna daging, maka semakin tinggi kandungan zat besinya. Adapun bahan pangan yang disarankan adalah daging, telur, susu, dan ikan. Susu banyak mengandung vitamin A, sedangkan ikan adalah sumber kalsium yang baik.
- Advertisement -
#4: Sayuran Hijau dan Buah
Sayuran hijau sangat penting bagi kebutuhan mikronutrisi bagi anak. Sejumlah kecil sayuran dapat memenuhi kebutuhan vitamin A anak per hari.
#5: Minyak, Lemak, dan Gula
Selain makanan pokok, minyak dan lemak merupakan sumber energi. Kini, mentega juga difortifikasi dengan vitamin A dan D yang umumnya ditambahkan oleh produsen. Gula dan madu juga kaya energi dan baik jika dimasukkan ke dalam bubur dalam jumlah kecil.
#6: Minum
Pemberian konsumsi minum perlu diperhatikan oleh ibu, karena konsumsi minum yang berlebihan dapat membuat perut si kecil penuh sehingga susah makan. Berikut beberapa aturan tentang pemberian minum:
- Pemberian minum untuk anak-anak hendaknya tetap memperhatikan kebersihan dan keamanan. Perebusan air dan susu (jika susu tidak dipasteurisasi) perlu dilakukan.
- Minum tidak boleh menggantikan makanan padat atau asupan ASI. Jika minuman diberikan pada saat makan, berikanlah pada akhir waktu makan agar anak tidak mengalami kesulitan makan.
- Teh dan kopi dapat mengurangi absorpsi zat besi. Pemberian teh atau kopi dapat dilakukan sebelum atau sesudah makan dan dihindari pada saat makan.
Edisi lengkap Panduan MPASI Menurut WHO (dalam bahasa Inggris) dapat diunduh disini.
- Advertisement -