- Advertisement -
panganpedia – Sebuah penghargaan layak disematkan pada sorgum (Sorghum sp.). Yap, serealia ini berabad-abad lamanya menjadi bahan pangan pokok masyarakat Afrika.
Dapat bertahan hidup di daerah marginal dan kering, sorgum memiliki sifat tanaman yang mirip singkong. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasinya yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibanding tanaman pangan lain.
- Advertisement -
Tanaman sorgum telah lama dikenal petani Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa, sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya. Di NTB dan NTT, tanaman padi tidak dapat tumbuh dengan subur karena tanahnya kurang gembur, sehingga sorgum diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti beras di daerah tersebut. Produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah, bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar.
Mengenal Biji Sorgum yang Beragam
Biji sorgum merupakan bagian tanaman yang dipanen dan diolah. Berdasarkan ukurannya, sorgum dibedakan menjadi tiga golongan yaitu biji berukuran kecil (8-10 mg), sedang (12-24mg) dan besar (25-35mg). Biji sorgum di Pulau Jawa umumnya berukuran sedang dan besar.
- Advertisement -
Variasi warna biji sorgum ditentukan oleh senyawa tanin pada kulit luarnya. Variasi warna pada biji sorgum dimulai dari warna putih, krim, kuning, merah, hingga sawo matang tua. Semakin tua warnanya, semakin tinggi kandungan senyawa taninnya.
Biji sorgum terang (putih) menghasilkan tepung yang lebih putih, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai bahan baku roti dan cookies. Biji sorgum kuning punya β-karoten yang merupakan pro vitamin A. Sedangkan, biji sorgum (merah – coklat) rasanya pahit sehingga tahan terhadap serangan hama burung. Bila dijadikan tepung akan menghasilkan warna yang lebih gelap.
- Advertisement -
Nilai Gizi Sorgum
Lalu, bagaimana dengan nilai gizi sorgum? Berikut komposisi gizi sorgum dibandingkan dengan beberapa serealia lain.
Tabel 1 Komposisi Gizi Sorgum dan Serealia Lain Per 100 Gram dengan Kadar Air 12%
Komoditas (g) |
Protein (g) |
Lemak (g) |
Karbohidrat (g) |
Serat kasar (g) |
Abu (g) |
Energi (kkal) |
Sorgum |
10,4 |
3,1 |
70,7 |
2,0 |
1,6 |
329 |
Beras pecah kulit |
7,9 |
2,7 |
76,0 |
1,0 |
1,3 |
362 |
Jagung |
9,2 |
4,6 |
73,0 |
2,8 |
1,2 |
358 |
Gandum |
11,6 |
2,0 |
71 ,0 |
2,0 |
1,6 |
342 |
Juwawut |
7,7 |
1,5 |
72,6 |
3,6 |
2,6 |
336 |
Sumber : Susila (2006)
Kandungan gizi pada sorgum tidak kalah dengan tumbuhan serealia lainnya, lho. Bahkan, kadar protein dari serealia ini lebih tinggi dari beras dan jagung, dan hampir mendekati gandum, meskipun komposisi asam aminonya rendah lisin (Taylor, 2005). Sorgum juga rendah gluten, sehingga sangat baik bagi orang yang gluten intolerance. Tak hanya kaya protein, sorgum juga lebih kaya zat besi dibandingkan serealia lain (Susila, 2006).
Makanan Olahan dari Sorgum
Budidaya sorgum sampai saat ini masih terseok-seok karena kurang diperhatikan. Padahal, sorgum menyimpan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Salah satu varietasnya, sorgum manis, dapat digunakan sebagai bahan baku gula, seperti tebu. Sedangkan sorgum varietas lain digunakan industri pangan (misalnya roti dan cookies) dan pakan.
Sumber:
Susila, B.A. 2006. Keunggulan Mutu Gizi dan Sifat Fungsional Sorgum (Sorghum vulgare). Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian Bogor.
Taylor, J. R. N. 2005. Overview: Importance of Sorghum in Africa. Department of Food Science, University of Pretoria, South Africa.
- Advertisement -