Panganpedia – Sudah benarkah cara Anda mencuci buah dan sayuran selama ini? Terlihat sederhana memang, namun urusan cuci mencuci ini dapat menjadi panjang jika sampai ke urusan perut. Beruntung sekali bahwa orang Indonesia konon dianugerahi perut yang “nggak neko-neko”. Beberapa kali ‘lap-lep’ makan, alhamdulillah perut ok ok saja. Berbeda halnya ketika orang asing datang ke Indonesia. Teman saya, seorang Jepang yang diharuskan tinggal di Indonesia sekian bulan, sudah mengalami diare saat baru sehari menginjakkan kaki disini.
Membahas mengenai food safety di Indonesia memang sangat menarik. Kita selalu paham bahwa produk hewani (daging, telur, dan susu) adalah produk yang safetynya sangat perlu dijaga karena rawan kontaminasi. Tapi, kita terkadang lupa bahwa produk-produk pertanian lainnya, misalnya buah dan sayuran, juga dapat menjadi penyebab dalam penyakit bawaan makanan.
Nah, hal ini tentu perlu menjadi perhatian. Meski belum terdapat data statistik mengenai berapa orang yang terjangkit Penyakit Bawaan Bahan Pangan (foodborne illness), namun kejadian tersebut pasti dialami banyak orang. FYI, pada tahun 2011, Amerika Serikat mengalami beberapa Kejadian Luar Biasa (KLB) yang disebabkan oleh buah dan sayuran yang terkontaminasi — yaitu bayam, tomat, dan selada.
Sayuran dan buah-buahan mentah adalah sumber kontaminasi penyakit yang ideal. Selama penanaman, buah dan sayur dapat terkontaminasi oleh hewan, substansi di sekitarnya (misalnya air atau tanah), juga faktor sanitasi yang kurang ideal. Begitu pula ketika pascapanen, proses pemindahan bahan pangan dari petani, pedagang, hingga ke tangan Anda, juga akan meningkatkan risiko kontaminasi.
Untuk mengurangi risiko kontaminasi penyakit bawaan pangan, berikut adalah tujuh tips mencuci buah dan sayuran yang baik, dilansir dari website US Food And Drug Association (FDA). Anda dapat mempraktekkannya sendiri di rumah.
- Mencuci tangan selama 20 detik dengan air hangat dan sabun sebelum dan sesudah memotong buah dan sayuran.
- Buang bagian buah/sayuran yang rusak sebelum memotongnya.
- Gosok perlahan-lahan bagian kulit buah/sayuran dengan air mengalir. Tidak perlu mencucinya dengan sabun atau pembersih lainnya.
- Cucilah buah/sayuran sebelum dipotong, agar bakteri dan kotoran tidak berpindah dari pisau ke buah/sayuran.
- Gunakan sikat yang bersih untuk mencuci beberapa buah, misalnya timun dan melon.
- Keringkan buah/sayuran menggunakan handuk atau kain bersih untuk mengurangi bakteri yang masih menempel.
- Buang bagian terluar dari sayuran daun-daunan, misalnya selada dan kubis.
Untuk bahan pangan yang mudah rusak, disarankan untuk menyimpannya dalam kulkas agar lebih tahan lama. Semoga bermanfaat ya!