Panganpedia – Banyak orang tak pernah tahu berapa sebenarnya jumlah vitamin C yang dibutuhkan tubuh sehari-hari. Banyaknya iklan yang marak mempromosikan produk-produk vitamin C membuat konsumen mulai mengubah pandangan. Banyak yang berpikir, lebih banyak jumlah vitamin C, semakin baik.
Berapa kebutuhan vitamin C tubuh per harinya ?
Menurut Recommended Dietary Allowance (RDA)(*), kebutuhan vitamin C untuk setiap orang berbeda-beda, sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan keadaan fisiknya (hamil dan menyusui). Selengkapnya dapat dilihat di Tabel berikut.
Tabel Kebutuhan Vitamin C Tubuh Per Harinya
Usia |
Laki-laki |
Perempuan |
Kehamilan |
Menyusui |
0-6 bulan |
40 mg* |
40 mg* |
||
7-12 bulan |
50 mg* |
50 mg* |
||
1-3 tahun |
15 mg |
15 mg |
||
4-8 tahun |
25 mg |
25 mg |
||
9-13 tahun |
45 mg |
45 mg |
||
14-18 tahun |
75 mg |
65 mg |
80 mg |
115 mg |
> 19 tahun |
90 mg |
75 mg |
85 mg |
120 mg |
Perokok |
Butuh 35 mg/hari lebih banyak daripada bukan perokok |
(*) Asupan yang memenuhi syarat
Jumlah vitamin C yang diperlukan tubuh sebenarnya cukup jika tubuh mengkonsumsi makanan sehari-hari dengan pola makan yang baik.
Baikkah meminum suplemen vitamin C ?
Jika Anda mengkonsumsi vitamin C dalam batas yang berlebih, secara alami vitamin C yang tidak terpakai tubuh akan dikeluarkan oleh urin. Solusinya, minumlah air sebanyak-banyaknya agar vitamin C keluar dan tidak mengendap di ginjal.
Suplemen vitamin C juga tidak boleh dikonsumsi terlalu sering. Vitamin C yang dikonsumsi terlalu sering dapat membuat tubuh ‘membiasakan diri’ mendapat asupan tinggi, sehingga jika jumlah konsumsi dikurangi meski dalam batas wajar, seseorang akan merasa lemas karena tubuh memberi ‘sinyal-sinyal’ kekurangan vitamin C. Umumnya, asupan vitamin C lebih dibutuhkan jika seseorang berada dalam kondisi tidak sehat.
Selain itu, konsumsi vitamin C yang terlalu banyak dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, misalnya berkurangnya penyerapan vitamin B12 dan asam lambung yang berlebih. Bahkan, konsumsi vitamin C lebih dari 2.000 mg sehari dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Sumber:
(*) Institute of Medicine. Food and Nutrition Board. Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and Carotenoids. Washington, DC: National Academy Press, 2000.
Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, and Kasper. Harrison: Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. EGC.