- Advertisement -
Panganpedia – Ketika seorang wanita hamil, ada banyak mitos dan saran yang beredar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa ibu hamil harus membatasi atau bahkan menghindari makan seafood. Tapi, apakah mitos ini benar-benar berdasar pada fakta ilmiah? Mari kita jelajahi lebih dalam.
Mitos dan Alasan di Baliknya
Mitos bahwa ibu hamil harus menghindari seafood sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran tentang kandungan merkuri di dalam beberapa jenis ikan laut. Merkuri adalah logam berat yang dapat berakumulasi di dalam tubuh ikan dan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama bagi janin yang sedang berkembang (Budtz-Jørgensen et al., 2007).
- Advertisement -
Merkuri, terutama metilmerkuri, dapat melewati plasenta dan mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf pusat janin (Grandjean & Landrigan, 2006). Oleh karena itu, banyak saran yang menyarankan ibu hamil untuk menghindari ikan yang tinggi kandungan merkuri seperti hiu, marlin, dan tuna sirip biru.
Lihat artikel lainnya: Darimana Kandungan Merkuri Ikan Laut Berasal?
Fakta yang Sebenarnya
Meskipun kekhawatiran tentang merkuri adalah benar, tidak semua seafood sama. Banyak jenis ikan laut yang aman dan sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil dan janin.
Asosiasi Dietetik Amerika (Academy of Nutrition and Dietetics) merekomendasikan bahwa ibu hamil dapat mengonsumsi ikan yang rendah kandungan merkuri, seperti salmon, sarden, dan makarel (Academy of Nutrition and Dietetics, 2020). Ikan-ikan ini kaya akan asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid), yang sangat penting untuk perkembangan otak dan mata janin (Koletzko et al., 2008).
- Advertisement -
Rekomendasi Kebutuhan Jumlah Seafood
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan bahwa ibu hamil dapat mengonsumsi sekitar 8-12 ons (227-340 gram) seafood per minggu, dengan memilih jenis ikan yang rendah kandungan merkuri (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2020).
Contoh porsi yang aman termasuk:
- Salmon: 2-3 porsi per minggu (setiap porsi sekitar 3 ons atau 85 gram)
- Sarden: 2-3 porsi per minggu
- Makarel: 1-2 porsi per minggu
Pentingnya Mengkonsumsi Ikan Laut
Mengkonsumsi ikan laut yang aman tidak hanya memberikan manfaat nutrisi tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan ibu dan janin. Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan laut dapat membantu mengurangi risiko prematuritas dan berat badan lahir rendah (Makrides et al., 2010).
- Advertisement -
Selain itu, konsumsi ikan laut yang seimbang juga dapat mendukung kesehatan jantung ibu dan mengurangi risiko depresi postpartum (Freeman et al., 2006).
Mitos bahwa ibu hamil harus menghindari seafood bukanlah sepenuhnya benar. Dengan memilih jenis ikan yang tepat dan mengikuti rekomendasi keamanan, ibu hamil dapat menikmati manfaat nutrisi dari seafood tanpa khawatir tentang kandungan merkuri.
Jadi, jangan ragu untuk memasukkan salmon, sarden, dan makarel ke dalam menu makananmu. Ingat, keseimbangan dan pengetahuan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatanmu dan janinmu selama kehamilan.
Referensi:
Academy of Nutrition and Dietetics. (2020). EatRight: Fish and Prenatal Health. Retrieved from https://www.eatright.org/health/pregnancy/prenatal-care/fish-and-prenatal-health
American College of Obstetricians and Gynecologists. (2020). How to Have a Health Pregnancy. Retrieved from https://www.acog.org/womens-health/faqs/how-to-have-a-healthy-pregnancy
Budtz-Jørgensen, E., Grandjean, P., & Weihe, P. (2007). Separation of risks and benefits of seafood intake. Environmental Health Perspectives, 115(3), 323-327. doi: 10.1289/ehp.9334
Freeman, M. P., Hibbeln, J. R., Wisner, K. L., Brumbach, B. H., Watchman, M., & Gelenberg, A. J. (2006). Randomized dose-ranging pilot trial of omega-3 fatty acids for postpartum depression. Acta Psychiatrica Scandinavica, 113(1), 31-35. doi: 10.1111/j.1600-0447.2005.00660.x
Grandjean, P., & Landrigan, P. J. (2006). Developmental neurotoxicity of industrial chemicals. The Lancet, 368(9553), 2167-2178. doi: 10.1016/S0140-6736(06)69665-7
Koletzko, B., Lien, E., Agostoni, C., Böhles, H., Campoy, C., Cetin, I., … & Decsi, T. (2008). The roles of long-chain polyunsaturated fatty acids in pregnancy, lactation and infancy: Review of current knowledge and consensus recommendations. Journal of Perinatal Medicine, 36(1), 5-14. doi: 10.1515/JPM.2008.001
Makrides, M., Gibson, R. A., McPhee, A. J., Yelland, L., Quinlivan, J., & Ryan, P. (2010). Effect of DHA supplementation during pregnancy on maternal depression and infant birth weight: A randomized controlled trial. Journal of the American Medical Association, 304(15), 1675-1683. doi: 10.1001/jama.2010.1507
- Advertisement -