Panganpedia – Selama periode mengandung, ibu hamil umumnya akan mengalami gejala mual-mual dan kekurangan nafsu makan. Kekurangan nafsu makan akan dibangkitkan kembali melalui ngidam, dimana ibu kemudian ingin memakan makanan tertentu. Akibatnya, semua makanan, baik pedas, makanan kaki lima, snack, dikonsumsi sesuai dengan mood pada saat itu.
Baca juga: “Benarkah Nutrisi Hilang karena Membekukan ASI?”
Ibu hamil perlu mencermati makanan yang dikonsumsi, karena makanan yang dibuat kurang higienis bisa berakibat pada diare. Diare dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi. Jika diare masih terus berlangsung hingga lebih dari tiga hari, segera periksakan diri ke dokter.
Diare terus-menerus merupakan tanda-tanda keracunan pangan (foodborne illness). Keracunan pangan bisa dipicu oleh beberapa hal ini. Ini dia penjelasannya.
Metil Merkuri
Senyawa merkuri sangat berbahaya. Metil merkuri dapat diangkut sel darah sehingga akan menyebabkan kerusakan otak. Bahkan, ia bersifat akumulatif dalam tubuh, artinya senyawa ini dapat terkumpul dan ‘diam’ cukup lama di tubuh.
Sebagai pencegahan, ibu perlu menghindari konsumsi ikan laut, misalnya mackerel, hiu, dan ikan pedang (swordfish). Mengkonsumsi seafood dan ikan bagi ibu hamil disarankan sebesar 340 gram per hari dengan pembagian menjadi dua waktu makan. Jika ingin mengkonsumsi seafood, makanlah jenis yang beragam, misalnya ikan salmon, udang, tuna, kepiting, dan lele.
Toxoplasma gondii
Penyakit toksoplasma tidak hanya disebabkan karena dekat dengan hewan piaraan saja. Penyakit ini juga bisa terjadi karena mengkonsumsi daging yang belum matang, air yang terkontaminasi, serta buah dan sayur yang tidak dicuci terlebih dahulu.
Sebagai langkah pencegahan, ibu hamil perlu memperhatikan kebersihan selama makan, misalnya mencuci sayur dan buah dengan air mengalir sebelum dimasak, serta memasak daging hingga matang sempurna. Hindari pula binatang peliharaan, misalnya anjing dan kucing untuk sementara waktu.
Listeria monocytogenes
Listeria merupakan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit yang disebut listeriosis. Penyakit ini rentan dialami orang dengan kekebalan yang lemah, ibu hamil, bayi baru lahir, serta lansia. Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat bakteri Listeria bahkan pernah terjadi di Prancis pada tahun 1992 dan 1993. Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat tahan di suhu kulkas.
Untuk mengurangi resiko penyakit akibat Listeria, maka ibu hamil disarankan untuk tidak memakan keju lembut (soft cheese) seperti Camembert, Brie, dan Feta, kecuali apabila bahan baku susunya sudah dipasteurisasi lebih dahulu. Ibu juga perlu memanaskan produk ikan olahan (salmon, mackerel) sebelum dimakan, serta menghindari susu segar yang tidak dipasteurisasi. Selain itu, Ibu juga perlu menghindari konsumsi daging mentah.
Sumber:
Arisman.2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
WHO. 2000. Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. Dialihbahasakan Andry Hartono. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.