- Advertisement -
Dalam kehidupan yang serba modern ini, kemasan plastik kini menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan terutama untuk mengemas makanan dan minuman. Ini karena kebutuhan penyimpanan makanan yang lebih praktis dan efisien, yang mampu disediakan oleh plastik. Namun, di balik kenyamanan ini, penting bagi kita untuk mengenali berbagai jenis plastik yang umum digunakan, kode daur ulang yang perlu diperhatikan, serta risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan, khususnya oleh senyawa berbahaya seperti Bisphenol A (BPA). Apa saja yang perlu kita perhatikan? Mari kita simak dalam artikel ini, untuk membantu kita dalam memilih kemasan makanan yang sesuai bagi kebutuhan, dan aman bagi tubuh serta lingkungan.
Jenis-jenis Plastik dan Kode Daur Ulang
Mari kita mulai dengan memahami jenis dan kode plastik pada kemasan. Setiap jenis plastik memiliki kode daur ulang yang membedakannya berdasarkan bahan dasar dan keamanan penggunaannya, terutama dalam kontak dengan makanan. Beberapa jenis plastik umum dan bagaimana mereka mempengaruhi makanan yang kita konsumsi:
- Advertisement -
PET (Polyethylene Terephthalate) – Kode 1
Digunakan untuk botol minuman dan kemasan makanan. PET cukup aman jika hanya dipakai sekali. Namun, penggunaan ulang atau pemanasan PET dapat membuat zat kimia berbahaya larut ke dalam makanan atau minuman.
HDPE (High-Density Polyethylene) – Kode 2
Biasa dipakai untuk botol susu dan galon air. Plastik ini stabil dan dianggap aman untuk makanan, terutama jika tidak dipanaskan berlebihan.
- Advertisement -
PVC (Polyvinyl Chloride) – Kode 3
Ditemukan pada kemasan daging dan produk non-makanan. PVC mengandung DEHA, yang dapat larut dan menimbulkan risiko kesehatan. Jadi, sebaiknya hindari menggunakan plastik jenis ini untuk makanan.
LDPE (Low-Density Polyethylene) – Kode 4
- Advertisement -
Sering digunakan untuk kantong plastik dan pembungkus makanan. Meskipun LDPE relatif aman, disarankan untuk tidak menggunakannya berulang kali karena dapat terkontaminasi.
PP (Polypropylene) – Kode 5
Bahan plastik ini banyak digunakan untuk wadah makanan dan botol minum. Jenis ini dianggap salah satu yang paling aman untuk makanan karena lebih stabil terhadap panas.
PS (Polystyrene) – Kode 6
Banyak terdapat pada kemasan styrofoam. Penggunaan styrofoam untuk makanan sangat tidak disarankan karena dapat melepaskan styrene, zat berbahaya yang bisa masuk ke dalam makanan.
Lain-lain (PC, Nylon, dll.) – Kode 7
Termasuk plastik polycarbonate (PC) yang sering mengandung BPA. Penggunaan plastik ini harus dihindari untuk makanan dan minuman. Biasanya, kemasan air minum galon menggunakan bahan polycarbonate.
Risiko BPA dalam Kemasan Plastik
Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia yang sering ditemukan pada plastik yang bersifat keras, seperti dalam botol minum dan beberapa kemasan makanan. BPA dapat berpindah ke makanan atau minuman terutama jika kemasan terpapar suhu panas atau kondisi asam. Dampaknya pada kesehatan cukup serius, karena BPA memiliki efek hormon yang menyerupai estrogen, yang dapat mengganggu sistem endokrin tubuh.
Penelitian menunjukkan paparan BPA dapat menyebabkan:
- Gangguan hormon yang memengaruhi sistem reproduksi
- Risiko obesitas dan diabetes
- Masalah perkembangan pada anak
- Peningkatan risiko kanker tertentu
Sebenarnya ada beberapa penelitian yang menyebutkan mengenai resiko BPA pada tumbuh kembang anak, termasuk juga pengaruhnya pada kesehatan tubuh yaitu resiko terkena kanker payudara yang lebih besar.
Standar Batas Aman BPA di Berbagai Negara
Setiap negara memiliki batas aman yang berbeda untuk paparan BPA, tergantung pada regulasi kesehatan yang diterapkan:
Indonesia
Pada tahun 2024, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menerapkan peraturan baru yang mewajibkan peringatan pelindian BPA pada botol air minum, yang diumumkan melalui Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Namun, batas yang diizinkan untuk BPA dalam bahan kontak makanan tetap pada 600 μg/kg (0,6 ppm). Dalam peraturan tersebut, pelaku usaha produsen air minum dalam kemasan yang menggunakan kemasan polikarbonat wajib untuk mencantumkan label peringatan yang menyatakan: “Dalam kondisi tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA ke dalam air minum yang terkandung di dalam kemasan ini” (Pasal 61A).
Uni Eropa
Pada bulan Juni 2024, Komisi Eropa mengadopsi peraturan yang melarang penggunaan BPA di sebagian besar bahan kontak makanan. Peraturan baru ini melarang penggunaan BPA dan garamnya dalam pembuatan plastik yang bersentuhan dengan makanan, pernis, pelapis, tinta cetak, perekat, resin penukar ion, silikon, dan karet, dengan beberapa pengecualian terbatas. Untuk pengecualian, migrasi BPA tidak boleh terdeteksi, dengan menggunakan 1 μg/kg (1 ppb) sebagai batas deteksi.
Amerika Serikat
BPOMnya Amerika Serikat, FDA, masih menganggap BPA aman pada tingkat saat ini yang ditemukan dalam makanan, tetapi telah melarang penggunaannya dalam botol bayi dan cangkir sippy karena masalah kesehatan. Beberapa negara bagian telah menerapkan peraturan yang lebih ketat. Misalnya, pada Mei 2024, California telah menentapkan batas BPA yang pada pakain tertentu sebesar 10 ppm. Perlu diingat bahwa BPA ini tidak hanya bersumber pada plastk, tapi pada material lain, termasuk kertas printer termal.
Jepang
Jepang memiliki peraturan ketat tentang penggunaan BPA dalam kemasan makanan, terutama untuk produk yang ditujukan untuk bayi. Pada bulan September 2024, Jepang menyetujui amandemen Daftar Positif Bahan Kontak Makanan yang dikeluarkan oleh Japanese Ministry of Health, Labor, and Welfare (MHLW), yang mencakup pembaruan pembatasan berbagai zat yang digunakan dalam kemasan makanan, termasuk BPA yang dilarang digunakan
Thailand
Pada tahun 2024, Thailand meningkatkan fokusnya pada standar bahan kontak makanan. Institut Standar Industri Thailand (TISI) menerbitkan standar baru untuk kantong film plastik yang digunakan dalam penyimpanan panas, penyimpanan dingin, dan aplikasi microwave. Standar ini mencakup batasan logam berat dan zat lain dalam plastik yang bersentuhan dengan makanan.
Tips Mengurangi Paparan BPA
Bagaimana cara kita menjaga kesehatan, agar terhindar dari paparan BPA? Untuk menjaga kesehatan, beberapa langkah sederhana dapat dilakukan agar terhindar dari BPA dalam kemasan plastik:
1. Perhatikan Kode Daur Ulang: Hindari plastik dengan kode 3 (PVC) dan 7 (PC) yang berpotensi mengandung BPA.
2. Gunakan Produk Baru: Sebisa mungkin, gunakan plastik yang tidak tergores atau rusak karena lebih aman.
3. Jangan Panaskan Kemasan Plastik: Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik, terutama jika berbahan dasar BPA. Pilih wadah tahan panas dari kaca atau keramik.
4. Pilih Alternatif: Sebisa mungkin, gunakan wadah makanan dari kaca atau stainless steel yang lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan.
5. Cari Label “BPA-Free”: Saat membeli produk, pilih kemasan berlabel “BPA-Free” untuk memastikan keamanan yang lebih baik.
Kemasan plastik memang memberikan kenyamanan dalam kehidupan modern, tetapi perlu disadari bahwa ada potensi risiko, khususnya dengan bahan seperti BPA. Mengetahui jenis-jenis plastik, kode daur ulang, dan langkah pencegahan sederhana dapat membantu kita mengurangi risiko kesehatan serta menjaga kualitas makanan yang kita konsumsi. Dengan memilih kemasan yang lebih aman dan bijak, kita tidak hanya melindungi diri dan keluarga dari bahaya BPA, tetapi juga ikut menjaga kelestarian lingkungan.
Referensi:
https://www.gwp.co.uk/guides/recycling-codes/
https://langgengjayagroup.co.id/blog/understanding-7-types-of-plastic-for-better-waste-management
https://www.foodnavigator-asia.com/Article/2024/06/05/indonesia-formalises-new-regulations-mandating-bpa-leaching-warnings-on-water-bottles
https://www.eea.europa.eu/publications/peoples-exposure-to-bisphenol-a
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3223004/
https://www.fda.gov/food/food-packaging-other-substances-come-contact-food-information-consumers/bisphenol-bpa-use-food-contact-application
https://fillplas.com/types-plastic-food-packaging-safety-recycling-number/
https://www.sourcegreen.co/plastics/plastics-recycling-guide/
https://www.foodnavigator.com/Article/2023/09/15/bpa-above-acceptable-levels-across-europe-eu-warns-after-assessing-11-countries
https://agrinfo.eu/book-of-reports/ban-on-bisphenol-a-bpa-in-food-packaging/pdf/
https://peraturan.bpk.go.id/Details/284512/peraturan-bpom-no-6-tahun-2024
https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-badan-pom-ri-tentang-kandungan-bisfenol-a-bpa-pada-kemasan-galon-amdk-yang-digunakan-secara-berulang/
- Advertisement -