Bagi anda pecinta umbi-umbian mungkin sudah tidak asing dengan salah satu jenis umbi ini. Burdock si umbi langsing yang memiliki nama latin Arctium lappa ini memiliki rasa yang cenderung manis dan bertekstur “kriuk”. Umbi ini terkenal dengan sebutan “Gobo” di Jepang “Niubang” di China, “Bardana” di Italia, “Bardane” di Perancis, dan juga “Dollenkraut” di Jerman.
Sekali tumbuh, tanaman burdock bisa mencapai 0.5-1.2 meter dan masa hidup 4 tahun, dengan daun berbentuk hati dan bunga yang mencuat di sela-sela tangkai daun berwarna ungu.
Bagaimana dengan Kandungan Nutrisinya ?
Tidak kalah dengan umbi-umbian lainnya, banyak nutrisi yang terkandung di dalam umbi ini. Per 100 gram burdock mengandung 72 kalori, 0.15 gram total lemak, 3 mg vitamin C, 41 mg kalsium dan juga 308 mg kalium (setara 6.5% daily required level). Selain itu, umbi ini juga kaya akan vitamin E, vitamin K, Niasin, Ribovlavin, dan juga kandungan mineral lain seperti magnesium, mangan, selenium, zinc, dan juga fosfor yang baik untuk tubuh kita.
Apa Saja Pharmacological Effectnya ?
Secara tradisional, umbi ini sudah dikenal khasiatnya untuk berbagai macam pengobatan herbal. Masyarakat di China telah menggunakan umbi burdock sebagai obat kulit dan radang tenggorokan. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan beberapa kandungan aktif dalam burdock seperti tannin, arctigenin, caffeic acid, chlorogenic acid, inulin, lappaol, β-eusdemol, dan diarctigenin. Lebih kerennya lagi, umbi satu ini memiliki beberapa aktivitas biologis yang sudah dibuktikan oleh para peneliti.
Anti inflamasi
Aktivitas anti inflamasi yang dimiliki oleh umbi ini didukung dengan tingginya kandungan antioksidan dan juga senyawa arctigenin, lappaol, dan diarctigenin.
Anti kanker
Golongan fenol, tanin yang terkandung di dalam umbi burdock mampu menginduksi respons makrofag yang menghalangi perkembangan tumor di dalam sel
Anti diabetes
Ekstrak burdock memiliki manfaat untuk mengontrol level glukosa dalam darah, meningkatkan metabolisme lemak, dan juga dengan adanya kandungan flavonoid dalam umbi burdock sangat bermanfaat untuk menjaga dan mengurangi komplikasi diabetes.
Anti mikroba dan antivirus
Caffeic acid dan chkorogenic acid yang ada di dalam ekstrak burdock mampu menangkal her-pesvirus (HSV-1, HSV-2) and adenovirus (ADV-3, ADV-11). Selain itu ekstrak burdock juga memiliki aktivitas antimikroba terhadap Eschericha coli dan Salmonella abony enterica.
Anti alergi
Ekstrak butanol yang didapatkan dari umbi burdock memiliki aktivitas anti alergi karena mampu menurunkan pelepasan β-hexosaminidase dari mast cell.
Bagaimana Cara Konsumsinya ?
Jenis umbi lain bisa dikonsumsi hanya dengan cara direbus saja, tapi umbi satu ini lebih sering dijadikan lauk oleh masyarakat di Jepang, mulai dari tempura alias gorengan, acar, tumis, campuran bubur, atau ditanak bersama nasi. Berikut ini beberapa makanan di Jepang yang diolah dari burdock. Kira-kira mana yang menggugah selera anda ?